Selamat Datang di Gugus Depan 08.049-08.050 Panglime Itam - Mas Indrawati (PADRA SCOUT COMMUNITY). Selamat Membaca !!! PADRA SCOUT COMMUNITY: Oktober 2012

PADRA Translate

Minggu, 14 Oktober 2012

Sejarah Morse

Sebelum telepon, komputer dan telegraf ditemukan, manusia membutuhkan waktu berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun dalam menyampaikan pesan sampai di tujuan. Samuel Morse, mendapat julukan "Leonardo-nya Amerika", karena selain terkenal sebagai penemu pesawat telegraf dan sandi morse (sandi yang terdiri dari titik dan garis) yang terkenal, dia juga merupakan seorang seniman yang ulung dan seorang politikus. Walau demikian, dia bukanlah politikus yang handal, dan karya seninya tidak dapat menembus zaman, tidak seperti yang dimikili oleh Leonardo da Vinci. Akan tetapi, itulah julukan yang diberikan oleh para kolumnis yang mengomentari tentang Amerika dan Morse.

Samuel Finley Breese Morse, itulah nama lengkap Morse. Ia dilahirkan pada tanggal 27 April 1791 di Charlestown, luar kota dari Boston, Massachusetts. Sejak berumur empat tahun, Morse sangat tertarik pada menggambar. Saat berumur empat tahun, dia menggambar wajah gurunya di laci. Saat menginjak 14 tahun, dia mengumpulkan uang saku dengan menggambar teman-temannya dan orang-orang di kota.

Saat belajar di Yale College pun, Morse bukanlah siswa yang berdeda dengan yang lain, dan ketertarikannya timbul saat mengikuti kuliah tentang perkembangan terbaru tentang kelistrikan, akan tetapi dia tepat merasa lebih nyaman bila menggambar potret-potret miniatur. Suatu saat, dia mengirim surat kepada orang tuanya, bahwa dia ingin menjadi pelukis. Ayah dan ibunya khawatir bila dia tidak dapat mencukupi kebutuhan hidupnya dengan menjadi seorang pelukis, jadi mereka menyuruhnya untuk menjadi penjual buku. Akhirnya Morse bekerja sebagai penjual buku, tetapi pada malam harinya dia tetap melukis. Akhirnya, orang tuanya menyadari akan kecintaannya terhadap seni, dan mereka mencari mengumpulkan uang untuk menyekolakannya di sekolah seni di London.

Saat Samuel Morse berada di Royal Academy di London, gurunya selalu mengatakan bahwa dia belum menyelesaikan pekerjaannya. Dia memiliki sekitar duapuluhan gambar yang belum selesai, tetapi dia tidak memiliki satu pun gambar yang selesai. Morse tetap melakukan hal ini hingga gurunya mengingatkan bahwa yang dia lakukan salah. Di kelas, dia membuat model Herkules yang terbuat dari tanah liat. Profesornya sangat menyukainya, dan menyuruh Morse untuk mengikutkannya pada sebuah kontes. Dia berhasil memenangkan medali emas. Akhirnya, Morse berhasil menemukan apa yang terbaik untuk dirinya. Dia mulai menggambar foto-foto orang-orang di Eropa.

Pada tahun 1818, dia menikah, dan kemudian memiliki dua orang putra dan seorang putri. Ternyata hidup tidaklah mudah. Tidak seorangpun yang memberinya uang atas gambar diri mereka, dan akhirnya Morse menjadi hampir tidak memiliki uang sama sekali. Pada tahun 1825, istrinya meninggal karena masalah jantung. Morse bahkan tidak mengetahui apa yang terjadi pada istrinya, dan kapan dia meninggal. Dia terlalu sedih dan membuat hampir menyerah untuk melukis. Setelah itu, Morse dan beberapa orang pelukis lainnya mendirikan National Academy, dan menjadi Presidennya yang pertama. Dia bekerja melukis dari pukul tujuh pagi hingga tengah malam. Empat lukisan dinding yang nantinya akan dilukis di ruangan bundar di Capitol, Amerika. Hanya empat seniman yang dipilih dan dia ingin menjadi salah satu dari mereka.

Akhirnya, dia tinggal bersama anak-anaknya dan kakak iparnya untuk melukis kembali di Eropa. Pada bulan oktober 1832, Morse dan keluarganya berlayar pulang dengan kapal bernama Sully. Morse mendengar percakapan tentang electromagnet yang baru ditemukan, dan kemudian mucul dalam benaknya konsep tentang telegaf elektrik. Pada tahun 1835, dia berhasil menciptakan model telegraf pertamanya, yang dioperasikan di gedung Universitas New York, tempat di mana dia mengajar seni. Karena miskin, dia membuat model tersebut dari bahan-bahan kasar seperti penyangga kanvas tua untuk memberdirikannya, bateray buatan sendiri, dan jam tua untuk menggerakkan kertas yang dimana garis dan titik akan direkamkan.
Pada tahun 1837, Morse mendapatkan dua orang partner yang membantunya mengembangkan telegrafnya. Yang satu adalah Leonard Gale, seorang professor sain di universitas New York yang memberikan saran-saran kepadanya, seperti bagaimana cara meningkatkan voltase dengan cara meningkatkan meningkatkan gulungan disekitar electromagnet. Satu lagi adalah Alfred Vail, seorang pemuda yang mememiliki keterampilan mekanik dan keluarganya memiliki perusahaan pengolah besi New Jersey, membantunya membuat model telegraf yang lebih baik.

Dengan pertolongan teman-teman barunya, Morse mengajukan paten untuk telegraf barunya pada tahun 1837, yang dijelaskannya termasuk sebuah sandi yang terdiri dari titik dan garis untuk mewakili angka-angka, sebuah kamus untuk mengubah angka-angka tersebut menjadi kata-kata, dan seperangkat jenis gigi gergaji untuk mengirim sinyal. Morse yang tidak puas dengan karir seninya, telah memberikan seluruh waktunya bagi telegraf.


Pada tahun 1838, dalam sebuah eksebisi tentang telegrafnya di New York, Morse mentransmisikan sepuluh kata per menit. Dia mneggunakan kamus angka-kata miliknya, dan menggunakan sandi titik-garis untuk menulis surat secara langsung. Walaupun kelak akan berubah secara detail, sandi Morse menjadi standar yang digunakan di seluruh dunia. Dalam beberapa tahun kemudian, Morse memamerkan telegrafnya dikalangan orang-orang terpelajar, manusia-manusia karir, dan komite-komite dari kongres-kongres, dengan harapan akan mendapatkan dana untuk mengadakan test sekala besar bagi telegrafnya. Dia mendapatkan pertanyaan yang besar apakah pesan dapat benar-benar dikirim dari satu kota ke kota yang lain dengan menggunakan kawat.

Pada tahun 1843, dengan usahanya sendiri, tanpa pertolongan berarti dari rekan-rekannya, Morse akhirnya berhasil mendapatkan dana dari Congres untuk membangun kabel telegraf pertama di Amerika, dari Baltimore ke Washington D.C. Setelah Morse selesai merentangkan kawatnya, alatnya mampu bekerja dengan baik. Dan, sejak bulan mei 1844, jaringan telegraf elektrik antar kota pertama di dunia telah rampung. Setelah dua belas tahun dimana kebanyakan orang Amerika tidak menghiraukan usahanya untuk membangun telegraf, Morse secara cepat menjadi pahlawan Amerika.

Pada tahun 1846, perusahaan-perusahaan swasta menggunakan paten Morse, telah membangun jaringan telegraf dari Washington, mencapai Boston dan Buffalo, dan bahkan dikembangkan lebih jauh. Pada tahun 1847, dengan cukup uang yang didapatkannya dari telegraf, Morse membawa keluarganya bersama-sama ke rumah di pedesaan miliknya sendiri. Dia membeli 100 acre tanah di luar kota Poughkeepsie dan memberinya nama Locust Grove. Pada tahun 1848, Morse menikah untuk kedua kalinya, dengan seorang kerabatnya yang miskin, tuli dan bodoh, yang berumur 26 tahun. Morse menjelaskan bahwa dia memilih wanita itu karena wanita itu dapat mandiri darinya. Keluarga Morse tumbuh dengan tambahan beberapa orang anak.
Pada awal 1850-an, Morse kembali membangun Locust Grove dengan villa bermodel Italia. Di usianya yang ke-80, tepatnya tanggal 2 April 1872, Morse meninggal dunia di New York karena sakit pneumonia. Ia dimakamkan di pemakaman Greenwood, Brooklyn.


Alfabet dalam kode morse
  • A • –
  • B – • • •
  • C – • – •
  • D – • •
  • E •
  • F • • – •
  • G – – •
  • H • • • •
  • I • •
  • J • – – –
  • K – • –
  • L • – • •
  • M – –
  • N – •
  • O – – –
  • P • – – •
  • Q – – • –
  • R • – •
  • S • • •
  • T –
  • U • • –
  • V • • • –
  • W • – –
  • X – • • –
  • Y – • – –
  • Z – – • •
Angka :
  • 1 • – – – –
  • 2 • • – – –
  • 3 • • • – –
  • 4 • • • • –
  • 5 • • • • •
  • 6 – • • • •
  • 7 – – • • •
  • 8 – – – • •
  • 9 – – – – •
  • 0 – – – – –

SURVIVAL (Bertahan Hidup)

Apa Itu Survival
survival berasal dari kata Survive, yang artinya bertahan hidup. Sedang survival sendiri adalah suatu kondisi yang tidak menentu yang dihadapi oleh seorang atau sekelompok orang pada suatu daerah yang asing dan terisolir bagi orang/kelompok yang sedang mengalaminya. Keadaan tidak menentu (survival) ini bisa terjadi pada setiap orang yang tengah melakukan perjalanan, petualangan atau penjelajahan di alam bebas.

survival berasal dari kata Survive, yang artinya bertahan hidup. Sedang survival sendiri adalah suatu kondisi yang tidak menentu yang dihadapi oleh seorang atau sekelompok orang pada suatu daerah yang asing dan terisolir bagi orang/kelompok yang sedang mengalaminya. Keadaan tidak menentu (survival) ini bisa terjadi pada setiap orang yang tengah melakukan perjalanan, petualangan atau penjelajahan di alam bebas.

Pengetahuan dan tehnik survival harusnya difahami oleh setiap orang, khususnya para penggiat alam bebas/terbuka, hingga apabila suatu saat ia mengalami kondisi ini, paling tidak ia telah mempunyai gambaran serta tindakan apa saja yang harus dilakukannya.

Berhasil tidaknya seseorang atau sekelompok orang keluar dari kondisi survival ini, tergantung dari kesiapan mental dan fisiknya.

Bagi penggiat alam bebas terbuka huruf - huruf dalam kata survival dijabarkan sebagai berikut :

S : Size Up the SituationKita harus menyadari bahwa kita berada dalam keadaan yang tidak menentu.
U : Undue Haste Make Waste
Kita harus memikirkan tindakan demi tindakan yang akan kita lakukan, karena tindakan yang terburu-buru cenderung sia-sia
R : Remember Where You AreSemakin kita mengenali daerah tersebut, kemungkinan keluar dari kondisi ini akan lebih terbuka
V : Vanquish Fear and Panic
Kita harus bisa menguasai rasa takut dan panik, karena itu akan membuat mental kita cepat labil
I : Improvises
Kita harus bisa berimprovisasi, seperti ponco/flysheet dapat dijadikan bivak untuk berlindung, sebuah pembuka kaleng kornet dapat dijadikan mata kail
V : Value Living
Inilah yang terpenting, kita harus terus menumbuhkan dan menjaga semangat "Harus Hidup dan "Harus Hidup"
A : Act Like The Native
Mencoba memahami perilaku dan kebutuhan penduduk sekitar, apabila ada penduduk yang mengambil tumbuhan atau kayu di hutan, kemungkinan bertemu akan ada.
L : Learn The Basic Skill
Belajar dan melatih pengetahuan dan tehnik survival, akan membuat kita lebih siap bila kita menghadapi kondisi survival ini.

SURVIVAL INDIVIDU

Berada pada keadaan survive seorang diri, selain menghadapi masalah tehnis juga akan mengalami masalah kejiwaan. Sendiri dalam kondisi survival akan mengundang rasa kesepian, bosan, takut ataupun panik. Kesepian dan bosan dalam kondisi ini seorang diri adalah masalah besar yang harus dapat diatasi ataupun dihindarkan, karena hal tersebut dapat menimbulkan rasa tertekan yang bisa menghilangkan semangat dan keinginan hidup saat survival.

Secara Psikologis mencegah kesepian dan kebosanan sama seperti menanggulangi rasa takut dan panik. Jaga pikiran kita dengan mengerjakan sesuatu yang akan berguna bagi kondisi survival ini, tapi tetap menjaga dan memlihara emosi, kesadaran dan fisik kita.

SURVIVAL KELOMPOK

Berkelompok dalam keadaan survival lebih banyak keuntungannya dari pada survival perorangan, karena pada survival perorangan seluruh bahaya akan dihadapi seorang diri. Dengan berkelompok akan tersedia banyak tenaga untuk melakukan pekerjaan dan adanya komunikasi serta saling menjaga.

Walaupun dalam berkelompok banyak hal yang dapat dilakukan untuk kepentingan bersama tetapi banyak hal juga yang dapat merugikan kepentingan bersama. Menyamakan persepsi, tujuan, prioritas pekerjaan adalah hal yang tak mudah, akan banyak waktu pula yang akan terbuang.

Untuk menjaga agar kebersamaan tetap terkontrol pada keadaan survival kelompok, seluruh anggota harus segera memilih seorang pemimpin. Dimana seorang yang dipilih mempunyai beberapa kretaria yang berhubungan dengan pengetahuan dan tehnik survival.

Dengan mengakui salah seorang dari anggota untuk dijadikan pemimpin sudah dapat menyelesaikan satu masalah dalam kebersamaan.

Sumber: Diktat KJSBC

Survival berasal dari kata survive yang berarti bertahan hidup. Survival adalah mempertahankan hidup di alam bebas dari hambatan alam sebelum mendapat pertolongan. Sedangkan menurut pengertian lain, survival adalah suatu kondisi dimana seseorang/kelompok orang dari kehidupan normal (masih sebagaimana direncanakan) baik tiba-tiba atau disadari masuk ke dalam situasi tidak normal (di luar garis rencananya).

Orang yang melakukan survival disebut survivor. Survival yang biasa dilakukan yaitu di hutan/alam bebas sehingga disebut jungle survival. Survival terjadi karena adanya kondisi darurat yang disebabkan alam, kecelakaan, gangguan satwa, atau kondisi lainnya.

Setiap huruf dari kata survival merupakan singkatan dari langkah-langkah yang harus kita ingat dan lakukan yaitu:

S : Size up the situation

U : Undue haste makes waste

R : Remember where you are

V : Vanguish fear and panic

I : Improve

V : Value living

A : Act like native

L : Learn basic skill

Secara umum aspek-aspek dalam kondisi survival dibagi tiga yang saling mempengaruhi dan berkaitan yaitu aspek psikologis (panik, takut, cemas, sepi, bingung, tertekan, bosan), aspek fisiologis (sakit, lapar, haus, luka, lelah), dan aspek lingkungan (panas, dingin, kering, hujan).

1. Komponen pokok survival terdiri atas:

- sikap mental berupa hati yang kuat bertahan hidup, mengutamakan akal sehat, berpikir jernih dan optimis

- kondisi fisik yang fit dan kuat

- tingkat pengetahuan dan ketrampilan

- pengalaman dan latihan

- perlengkapan berupa survival kit

2. Langkah-langkah survival

- jika tersesat lakukan tindakan pedoman STOP (Seating, Thinking, Observation, dan Planning)

- lakukan pembagian tugas kepada anggota kelompok

- tetap berusaha mencari pertolongan

- hemat terhadap penggunaan makanan, minuman dan tenaga

- hindari dan jauhi masalah-masalah yang mungkin timbul yaitu dari diri sendiri, orang lain dan alam

3. Kebutuhan dasar survival

a. Air

Syarat-syarat fisik air bersih yang layak untuk diminum adalah tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau. Sumber air antara lain mata air, sungai, air hujan, embun, tumbuhan (rotan pisang, lumut, akar gantung, kantung semar), hasil kondensasi tumbuhan, dan air galian tanah

b. Makanan

Saat sumber makanan yang dibawa semakin berkurang, kita dapat memanfaatkan sumber makanan dari alam berupa flora (tumbuhan) dan fauna (hewan). Bagian tumbuhan yang dapat dimakan adalah buah, batang, daun, dan akar (umbi). Hal yang harus diperhatikan dalam mengkonsumsi tumbuhan:

- hindari tumbuhan berwarna mencolok

- hindari tumbuhan bergetah putih, kecuali yang sudah dikenal aman dimakan

- mencoba mencicipi sedikit atau mengoleskan ke kulit.. biasanya tumbuhan yang berbahaya akan menimbulkan efek gatal, merah dan panas pada tubuh

- variasikan makanan yang dimakan untuk menghindari akumulasi zat yang mungkin buruk bagi kesehatan

- jangan memakan tumbuhan yang meragukan untuk dimakan

Hampir semua unggas dan ikan dapat dijadikan sumber makanan, begitu juga dengan beberapa serangga, reptil, dan mamalia. Kendala utama untuk mendapatkan hewan-hewan liar tersebut adalah cara menangkapnya. Oleh karena itu perlu membuat perangkap (trap) untuk mempermudah menangkap hewan liar tersebut

c. Shelter

Shelter adalah tempat perlindungan sementara yang dapat memberikan kenyamanan dan melindungi dari panas, dingin, hujan dan angin. Shelter dapat menggunakan alam seperti gua, lubang pohon dan celah di batu besar. Selain itu dapat dibuat dari tenda, plastik dan ponco atau menggunakan bahan dari alam seperti daun-daunan atau ranting.

d. Api

Api berguna untuk penerangan, meningkatkan semangat psikologis, memasak makanan dan minuman, menghangatkan tubuh, mengusir hewan buas, membuat tanda/kode, dan merokok. Sumber api berasal dari korek api, lup/teropong, menggosok-gosokkan kayu dengan kayu, membenturkan logam dengan logam atau batu.

Ada hal lain yang menentukan lamanya kita berada pada kondisi survival, yaitu keputusan apakah kita akan menetap (survival statis) atau bergerak keluar mencari bantuan (survival dinamis).

PERATURAN BARIS-BERBARIS

Peraturan Baris-Berbaris Bag I

Aba-Aba

Dalam berbaris, perintah atau instruksi yang diucap oleh komandan/pemimpin barisan disebut juga dengan aba-aba. Aba-aba ini harus dikerjakan secara serentak dan berturut-turut. Maksudnya adalah saat aba-aba itu selesai diucapkan, maka anggota barisan segera melaksanakannya dan melakukan gerakan secara benar sesuai urutannya. Dalam Skep Pangab No. 611/X/1985 dicantumkan pada pasal 5 ayat 1 yang berbunyi "Aba-Aba adalah perintah yang diberikan oleh seorang komandan/pemimpin barisan kepada anggota barisan yang harus dikerjakan secara serentak dan berturut-turut".

Aba-aba itu sendiri terdiri atas tiga macam, yaitu petunjuk, peringatan, dan pelaksanaan.

Aba-aba petunjuk biasa digunakan untuk memperjelas aba-aba peringatan atau mempertegas aba-aba yang akan dilaksanakan. Bentuk dari aba-aba ini fleksibel atau disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan. Dalam latihan sehari-hari aba-aba ini sering dipakai, contohnya antara lain: (cetak tebal)
  • Untuk Perhatian - Istirahat Di Tempat = GERAK
  • Balik Kanan - Hadap Kiri = GERAK
  • Tiga - Langkah ke Kanan = JALAN
  • Kepada Pembina Upacara - Hormat = GERAK
Aba-aba peringatan merupakan inti dari aba-aba yang akan dikerjakan. Aba-aba ini berisi aba-aba yang akan dikerjakan dan bunyi/cara pengucapannya diatur/ditentukan. Aba-aba ini inti dari perintah yang cukup jelas dan harus dilaksanakan tanpa ragu-ragu. Contoh dari aba-aba ini antara lain contoh dari aba-aba di atas yang dicetak miring. Contoh lainnya adalah: Bubar, Lencang Kanan, Buka-Tutup Barisan, dan lainnya.

Aba-aba pelaksanaan adalah aba-aba yang mempertegas pelaksanaan suatu aba-aba. Aba-aba ini diucapkan paling akhir dan dengan berakhirnya aba-aba ini, maka anggota barisan wajib untuk segera melaksanakannya. Aba-aba macam ini hanya terdiri atas tiga, yaitu: GERAK, JALAN, MULAI. GERAK digunakan untuk aba-aba yang memakai anggota tubuh tanpa berpindah posisi. JALAN digunakan untuk aba-aba yang memakai anggota tubuh dan berpindah posisi. Dan MULAI digunakan untuk aba-aba yang dikerjakan berurutan.
  1. GERAK
         untuk gerakan-gerakan kaki yang dilakukan tanpa meninggalkan tempat dan gerakan-gerakan yang memakai anggota tubuh lain.
contoh :
  • Lencang Depan-GERAK
  • Hormat -GERAK
  • Hadap kiri -GERAK
  • Balik Kanan -GERAK
   2. JALAN
      utuk gerakan-gerakan kaki yang dilakukan dengan meninggalkan tempat.
contoh :
  • Maju - JALAN
  • Haluan Kanan -JALAN
  3. MULAI
      adalah untuk dipakai pada pelaksanaan perintah yang harus dikerjakan berturut-turut.
contoh :
  • Berhitung -MULAI
Cara memberikan aba-aba diatur dalam Skep Pangab 611/x/1985 pada pasal 5 ayat 4. Di pasal tersebut mengandung makna: apabila aba-aba yang diucapkan komandan hanya berlaku untuk anggota barisan, maka komandan harus menghadap barisan. Akan tetapi, bila aba-aba tersebut juga berlaku untuk komandan, maka komandan dan anggota barisan harus menghadap ke arah yang sama dan dikerjakan bersama.

Aba-aba harus diucapkan dengan suara nyaring, tegas, dan bersemangat. Aba-aba petunjuk yang dirangkai dengan aba-aba peringatan diucapkan tanpa diberi nada/biasa. Sedangkan untuk aba-aba peringatan harus diberi nada di suku kata pertama dan terakhir. Nada pada suku kata terakhir diucapkan lebih panjang sesuai dengan panjang/lebarnya barisan. Dan aba-aba pelaksanaan harus diucapkan dengan tegas dan dihentakkan. Teknik pengambilan nafas dapat membantu dalam memberi aba-aba dengan baik. Sebaiknya aba-aba diucapkan dalam satu hembusan nafas (perhatikan cara penulisan aba-aba) dan antara tiap macam aba-aba diberi waktu jeda.


 CARA MEMBERI ABA-ABA
  1. Saat memberi aba-aba pemimpin pasukan atau pemberi aba-aba harus berada di depan pasukan, kecuali dalam sikond yang tidak memungkinkan .
  2. Aba-aba diucapkan dengan suara nyaring-tegas dan bersemangat
  3. Aba-aba petunjuk dan peringatan pada waktu pengucapan hendaknya diberi antara( jeda )
  4. Aba-aba pelaksanaan pada waktu pengucapan hendaknya dihentakkan.
  5. Antara aba-aba peringatan dan pelaksanaan hendaknya diperpanjang disesuaikan dengan besar kecilnya pasukan.
  6. Bila pada suatu bagian aba-aba diperlukan pembetulan maka dilakukan perintah ULANG !

 Peraturan Baris-Berbaris Bag II

1. GERAKAN DASAR BARIS BERBARIS

a) SIKAP SEMPURNA

Aba-aba yang digunakan adalah "SIAP GERAK". 
Pelaksanaannya adalah :
  1. Posisi badan tegak lurus dengan dada dibusungkan ke depan
  2. Tangan tergantung lepas di kiri kanan jaritan celana / rok
  3. Tangan mengepal seperti memeras santan
  4. Pandangan lurus ke depan
  5. Berat badan bertumpu pada kedua kaki
  6. Kedua ujung tumit dirapatka membentuk sudut kurang lebih 45o
b) ISTIRAHAT
Aba-aba yang digunakan  ialah "ISTIRAHAT DI TENPAT GERAK"
Pelaksanaannya :
  1. Pada saat aba-aba pelaksanaan kaki kiri di geser ke samping kiri sejajar bahu kurang lebih 30cm
  2. Tangan kiri menggenggam pergelangan tangan kanan yang mengepal dan diletakkan di atas ikat pinggang.
  3. Badan tidak bergerak
catatan:
istirahat ada 3 bagian yaitu :
  • Istirahat Biasa, pelaksanaannya sama seperti petunjuk di atas
  • Istirahat Perhatian, pelaksanaannya seperti petunjuk diatas hanya saja pandangan kita harus tertuju kepada yang memberi amanat atau penjelasan.
  • Istirahat Parade, pelaksanaannya seperti contoh di atas hanya saja dalam istirahat parade tidak boleh menoleh kemana pun ,pandangan tetap terkonsentrasi ke depan( TIDAK BOLEH BERGERAK) posisi tangan berada diatas ikat pinggang tepat dilekukan pinggang dengan dada di busungkan ke depan seperti sikap sempurna.
c) LENCANG KANAN/KIRI ( dalam posisi barisan bersaf )
Aba-aba yang digunakan adalah : " LENCANG KANAN/KIRI GERAK"
Pelaksanaannya :
  1. Saat pelaksanaan saf depan mengankat lengan kanan/kiri, tangan digenggam seperti memeras santan dan menempel di bahu rekan sebelahnya.Bersamaan dengan itu pandangan kepala dipalingkan ke kanan/kiri tanpa mengubah posisi barisan.
  2. Untuk saf tengah dan belakang setelah meluruskan kedepan ikut menoleh ke kanan/kiri tanpa ikut mengangkat tangannya.
  3. Untuk saf tengah dan belakang yang berada paling penjuru melakukan LENCANG DEPAN dan setelah lurus tanpa di beri aba-aba segera menurunkannya.
d) SETENGAH LENGAN LENCANG KANAN/KIRI
Aba-aba yang digunakan ialah : "SETENGAH LENGAN LENCANG KANAN/KIRI GERAK"
Pelaksanaanya :
  1. Sikap sama seperti melakukan lencang kanan/kiri, tapi untuk setengah lengan  posisi tangan ,ibu jari memegang pinggang belakang dan empat jari lainnya memegang pinggang depan
  2. Siku menyentuh tangan rekan disebelahnya, serta memalingkan muka ke kanan / kiri.
e) LENCANG DEPAN (dalam posisi barisan berbanjar )
Aba-aba yang digunakan ialah: "LENCANG DEPAN GERAK"
Pelaksanaanya :
  1. Banjar terkanan melakukan lencang depan dengan mengangkat lengan ke depan dan di beri jarak kurang lebih dua kepal( barisan terdepan tetap dalam posisi bersiap)
  2. Banjar tengah dan selanjutnya meluruskan ke samping dan ke depan tanpa ikut mengangkat tangan.
f) CARA BERHITUNG
Aba-aba yang digunakan ialah : "HITUNG MULAI"
Pelaksanaannya :
  1. Untuk barisan bersaf  barisan paling penjuru tetap menoleh ke depan, sedangkan rekan di sebelahnya memalingkan muka ke kanan.
  2. Berturut-turut  menyebutkan nomornya sambil memalingkan muka ke depan.
  3. Pengucapan harus tegas dan jelas.
  4. Untuk barisan berbanjar aba-aba pelaksanaan tetap berada dalam posisi sikap sempurna
  5.  Pada aba-aba pelaksanaan mulai dari penjuru kanan berturut-turut ke belakang menyebutkan nomornya masing-masing.
  6. Jika pasukan berbanjar/bersaf tiga, maka yang berada paling kiri mengucapkan : LENGKAP atau KURANG SATU/KURANG DUA.
2. PERUBAHAN ARAH ( Langkah terbatas )
a) HADAP KIRI/KANAN
Aba-aba yang digunakan : "HADAP KIRI/KANAN GERAK" 
Pelaksanaannya :
  1. Kaki kiri/kanan dimajukan melintang di depan kaki kanan/kiri lekukan kaki kanan/kiri berada di ujung kaki kanan/kiri, berat badan berpindah ke kaki kiri/kanan.
  2. Tumit kaki kanan/kiri dengan badan diputar ke kanan/kiri 90°
  3. Kaki kiri/kanan dirapatkan kembali ke kaki kanan/kiri.  
b) HADAP SERONG KANAN/KIRI
Aba-aba  yang digunakan : "HADAP SERONG KANAN/KIRI GERAK"
Pelaksanaannya :
  1.   Kaki kiri/kanan diajukan ke muka sejajar dengan kaki kanan/kiri
  2. Berputarlah arah 45° ke kanan/kiri
  3. Kaki kiri/kanan dirapatkan kembali ke kaki kanan/kiri 
c) BALIK KANAN
Aba-aba yang digunakan : "BALIK KANAN GERAK "
Pelaksanaanya :
  1. Pada aba-aba pelaksanaan kaki kiri dimajukan melintang (lebih dalam dari hadap kanan) di depan kaki kanan.  
  2. Tumit kaki kanan beserta badan diputar ke kanan 180°
  3. Kaki kanan/kiri dirapatkan kembali ke kaki kanan/kiri. 
d) CARA MEMBERI HORMAT
Aba-aba yang digunakan : "HORMAT GERAK"  
Pelaksanaannya :
  1. (dengan topi) tangan dengan cepat diangkat dan diletakkan di ujung topi yang kita gunakan .Siku tangan kanan diserongkan ke depan kurang lebih 15o , jari-jari dirapatkan dan telapak tangan serong ke bawah.
  2. (tanpa topi) sama seperti nomor 1 hanya saja ujung jari tengah kita berada dipelipis.
  3. Posisi badan sama seperti sikap sempurna.
  Peraturan Baris-Berbaris Bag III

A. BUBAR
Aba-aba yang digunakan adalah "BUBAR JALAN"
Pelaksanaannya: 
Memberi aba-aba dengan posisi sikap sempurna, setelah melakukan penghormatan langsung balik kanan dan bubar.

B. JALAN DI TEMPAT 
Aba-aba yang digunakan adalah "JALAN DITEMPAT GERAK "
Pelaksanaanya :
  1. Gerakan dimulai dengan mengangkat kaki kiri
  2. Lutut diangkat secara bergantian
  3. Paha diangkat rata-rata air
  4. Tempo langkah 102 langkah/menit( seperti langkah biasa )
  5. Ujung kaki menghadap ke bawah
  6. Posisi badan tegap seperti sikap sempurna
  7. Tangan tergantung lemas tidak melenggang( seperti sikap sempurna )
C. MEMBUKA/MENUTUP BARISAN
  1. MEMBUKA BARISAN
Aba-aba yang digunakan ialah " BUKA BARISAN JALAN"
Pelaksanaanya :
Pada aba-aba pelaksanaan regu kanan dan kiri membuka satu langkah ke samping kanan dan kiri, sedang regu tengah tetap di tempat. 

   2. MENUTUP BARISAN
Aba-aba yang digunakan ialah "TUTUP BARISAN JALAN"
Pelaksanaannya : 
Pada pelaksanaan regu kanan dan kiri membuka satu langkah ke samping kiri dan kanan sedang regu tengah tetap ditempat.

D.Gerakan berjalan dengan panjang langkah dan temponya


Macam langkah
Panjangnya
Tempo
1.
Langkah biasa
65cm
120 tiap menit
2.
Langkah tegap
65cm
120 tiap menit
3.
Langkah perlahan
40cm
30 tiap menit
4.
Langkah kesamping
40cm
70 tiap menit
5.
Langkah ke belakang
40cm
70 tiap menit
6.
Langkah ke depan
60cm
70 tiap menit
7.
Langkah di waktu lari
80cm
165 tiap menit

PERUBAHAN ARAH ( LANGKAH TAK TERBATAS )

A. MAJU JALAN

Berawal dari sikap sempurna,aba-aba yang digunakan ialah "MAJU JALAN"
Pelaksanaan :
  1. Posisi tangan kanan diayunkan 90o ke depan dan tangan kiri 45o ke belakang.
  2. Kaki kiri diayunkan kedepan dengan lutut lurus,telapak kaki lurus dan dihentakan saat memulai langkah.
  3. setelah itu berjalan seperti biasa.  
B. LANGKAH BIASA
Aba-aba yang digunakan ialah "LANGKAH BIASA JALAN"
  1. Pada waktu berjalan, kepala dan badan seperti pada waktu sikap sempurna. Waktu mengayunkan kaki ke depan lutut dibengkokkan sedikit (kaki tidak boleh diseret). Kemudian diletakkan ke tanah menurut jarak yang telah ditentukan.
  2. Cara melangkahkan kaki seperti pada waktu berjalan biasa. Pertama tumit diletakkan di tanah selanjutnya lurus ke depan dan ke belakang di samping badan. Ke depan 45°, ke belakang 30°. Jari-jari tangan digenggam, dengan tidak terpaksa, punggung ibu jari menhadap ke atas.
C. LANGKAH TEGAP
Aba-aba yang digunakan ialah " LANGKAH TEGAP MAJU JALAN"
Pelaksanaan :
  1. Tangan kanan diayunkan ke depan 90o dan tangan kiri ke belakang 45o
  2. Kaki kiri diayunkan ke depan tidak telalu tinggi dan dihentakan secara bergantian dan telapak kaki rapat sejajar di atas tanah
  3. Tangan mengepal seperti memeras santan
  4. Tempo langkah 102 langkah/menit
D. LANGKAH DI WAKTU LARI   
Aba-aba : "LARI MAJU JALAN"
Pelaksanaanya : Aba-aba peringatan ke dua tangan dikepalkan dengan lemas dan diletakkan di pinggang sebelah depan dengan punggung tangan menghadap keluar, ke dua siku sedikit ke belakang, badan agak dicondongkan ke depan. Pada aba-aba pelaksanaan, dimulai lari dengan menghentakkan kaki kiri setengah langkah dan selanjutnya menurut panjang langkah dan tempo yang ditentukan dengan kaki diangkat secukupnya. Telapak kaki diletakkan dengan ujung telapak kaki terlebih dahulu, lengan dilenggangkan secara tidak kaku.

Sabtu, 13 Oktober 2012

LOGO PADRA





SATUAN KARYA GERAKAN PRAMUKA


Satuan Karya Pramuka (Saka) adalah wadah pendidikan guna menyalurkan minat, mengembangkan bakat dan pengalaman para pramuka dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Satuan Karya diperuntukkan bagi para Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega atau para pemuda usia antara 16-25 tahun dengan syarat khusus. Setiap Satuan Karya memiliki beberapa krida, dimana setiap Krida mengkususkan pada subbidang ilmu tertentu yang dipelajari dalam Satuan karya tersebut. Setiap Krida memiliki Syarat Kecakapan Khusus untuk memperoleh Tanda Kecakapan Khusus Kelompok Kesatuan Karyaan yang dapat diperoleh Pramuka yang bergabung dengan Krida tertentu di Saka tersebut.
Satuan Karya Pramuka juga memiliki kegiatan khusus yang disebut Perkemahan Bakti Satuan Karya Pramuka disingkat Pertisaka yang dilaksanakan oleh tiap-tiap saka, sedangkan kegiatan yang dilaksanakan secara bersama-sama lebih dari satu saka yang disebut Perkemahan Antar Satuan Karya Pramuka disingkat Peransaka. Kegiatan Peransaka antara lain melakukan transfer bidang keilmuan masing-masing Satuan Karya.
Pada dasarnya Satuan Karya hanya diatur di tingkat Nasional oleh Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, namun ternyata ada Satuan Karya yang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Kwartir Daerah yang bersangkutan.
Macam-macam Saka
  1. Saka Dirgantara
  2. Saka Bhayangkara
  3. Saka Bahari
  4. Saka Bakti Husada
  5. Saka Bina Sosial
  6. Saka Keluarga Berencana (Kencana)
  7. Saka Kerohanian
  8. Saka Pandu Wisata
  9. Saka Pekerjaan Umum (PU)
  10. Saka Pustaka
  11. Saka Taruna Bumi
  12. Saka Teknologi
  13. Saka Wanabakti 
  14. Saka Wira Kartika

Hymne PRAMUKA

Kami. . .
Pramuka Indonesia
Manusia Pancasila
Satya ku kuDarmakan
Darma ku kuBaktikan
agar Jaya Indonesia
Indonesia Tanah Air ku
Kami jadi Pandumu.

STRUKTUR ORGANISASI GERAKAN PRAMUKA INDONESIA


Jumat, 12 Oktober 2012

Tanda Pengenal

Macam-macam Tanda Pengenal

Tanda Umum

Dipakai secara umum oleh semua anggota Gerakan Pramuka yang sudah dilantik, baik putra maupun putri.
Macamnya: – Tanda tutup kepala, – setangan / pita leher, – tanda pelantikan, – tanda harian, – tanda WOSM.

Tanda Satuan

Menunjukkan Satuan / Kwartir tertentu, tempat seorang anggota Gerakan Pramuka bergabung.
Macamnya: – Tanda barung / regu / sangga, – gugus depan, – kwartir, – Mabi, – krida, – saka, – Lencana daerah, – satuan dan lain-lain.

Tanda Jabatan

Menunjukkan jabatan dan tanggungjawab seorang anggota Gerakan Pramuka dalam lingkungan organisasi Gerakan Pramuka.
Macamnya: – Tanda pemimpin / wakil pemimpin barung / regu / sangga, – sulung, pratama, pradana, – pemimpin / wakil krida / saka, – Dewan Kerja, Pembina, Pembantu Pembina, Pelatih, Andalan, Pembimbing, Pamong Saka, Dewan Saka dan lain-lain.

Tanda Kecakapan

Menunjukkan kecakapan, ketrampilan, ketangkasan, kemampuan, sikap, tingkat usaha seorang Pramuka dalam bidang tertentu, sesuai golongan usianya.
Macamnya: – Tanda kecakapan umum / khusus, – pramuka garuda dan tanda keahlian lain bagi orang dewasa.

Tanda Kehormatan

Menunjukkan jasa atau penghargaan yang diberikan kepada seseorang atas jasa, darma baktinya dan lain-lain yang cukup bermutu dan bermanfaat bagi Gerakan Pramuka, kepramukaan, masyarakat, bangsa, negara dan umat manusia.
Macamnya: – Peserta didik: Tiska, tigor, bintang tahunan, bintang wiratama, bintang teladan. – Orang dewasa: Pancawarsa, Darma Bakti, Wiratama, Melati, Tunas Kencana.

Tanda Jasa

Sistem Among

Sistem among adalah sistem pendidikan yang dilaksanakan dengan cara memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk dapat bergerak dan bertindak dengan leluasa dengan sejauh mungkin menghindari unsur-unsur perintah, keharusan, paksaan, sepanjang tidak merugikan, baik bagi diri peserta didik maupun bagi masyarakat sekitarnya, dengan maksud untuk menumbuhkan dan mengembangkan rasa percaya diri sendiri, kreativitas dan oto-aktivitas sesuai dengan aspirasi peserta didik.

Sistem Tanda Kecakapan

Tanda kecakapan adalah salah satu alat bagi Gerakan Pramuka untuk mewujudkan tujuan yang ingin dicapai oleh Gerakan Pramuka.
Sistem tanda kecakapan merupakan suatu cara yang ditata dan suatu cara menggunakan tanda-tanda untuk menandai dan mengakui kecakapan-kecakapan, baik yang bersifat teknis (praktis) maupun yang bersifat mental/spirituil, yang dimiliki oleh anggota yang memakai tanda-tanda itu.
  • Tanda Kecakapan Umum.
  • Tanda Kecakapan Khusus.