Selamat Datang di Gugus Depan 08.049-08.050 Panglime Itam - Mas Indrawati (PADRA SCOUT COMMUNITY). Selamat Membaca !!! PADRA SCOUT COMMUNITY: PERATURAN BARIS-BERBARIS

PADRA Translate

Minggu, 14 Oktober 2012

PERATURAN BARIS-BERBARIS

Peraturan Baris-Berbaris Bag I

Aba-Aba

Dalam berbaris, perintah atau instruksi yang diucap oleh komandan/pemimpin barisan disebut juga dengan aba-aba. Aba-aba ini harus dikerjakan secara serentak dan berturut-turut. Maksudnya adalah saat aba-aba itu selesai diucapkan, maka anggota barisan segera melaksanakannya dan melakukan gerakan secara benar sesuai urutannya. Dalam Skep Pangab No. 611/X/1985 dicantumkan pada pasal 5 ayat 1 yang berbunyi "Aba-Aba adalah perintah yang diberikan oleh seorang komandan/pemimpin barisan kepada anggota barisan yang harus dikerjakan secara serentak dan berturut-turut".

Aba-aba itu sendiri terdiri atas tiga macam, yaitu petunjuk, peringatan, dan pelaksanaan.

Aba-aba petunjuk biasa digunakan untuk memperjelas aba-aba peringatan atau mempertegas aba-aba yang akan dilaksanakan. Bentuk dari aba-aba ini fleksibel atau disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan. Dalam latihan sehari-hari aba-aba ini sering dipakai, contohnya antara lain: (cetak tebal)
  • Untuk Perhatian - Istirahat Di Tempat = GERAK
  • Balik Kanan - Hadap Kiri = GERAK
  • Tiga - Langkah ke Kanan = JALAN
  • Kepada Pembina Upacara - Hormat = GERAK
Aba-aba peringatan merupakan inti dari aba-aba yang akan dikerjakan. Aba-aba ini berisi aba-aba yang akan dikerjakan dan bunyi/cara pengucapannya diatur/ditentukan. Aba-aba ini inti dari perintah yang cukup jelas dan harus dilaksanakan tanpa ragu-ragu. Contoh dari aba-aba ini antara lain contoh dari aba-aba di atas yang dicetak miring. Contoh lainnya adalah: Bubar, Lencang Kanan, Buka-Tutup Barisan, dan lainnya.

Aba-aba pelaksanaan adalah aba-aba yang mempertegas pelaksanaan suatu aba-aba. Aba-aba ini diucapkan paling akhir dan dengan berakhirnya aba-aba ini, maka anggota barisan wajib untuk segera melaksanakannya. Aba-aba macam ini hanya terdiri atas tiga, yaitu: GERAK, JALAN, MULAI. GERAK digunakan untuk aba-aba yang memakai anggota tubuh tanpa berpindah posisi. JALAN digunakan untuk aba-aba yang memakai anggota tubuh dan berpindah posisi. Dan MULAI digunakan untuk aba-aba yang dikerjakan berurutan.
  1. GERAK
         untuk gerakan-gerakan kaki yang dilakukan tanpa meninggalkan tempat dan gerakan-gerakan yang memakai anggota tubuh lain.
contoh :
  • Lencang Depan-GERAK
  • Hormat -GERAK
  • Hadap kiri -GERAK
  • Balik Kanan -GERAK
   2. JALAN
      utuk gerakan-gerakan kaki yang dilakukan dengan meninggalkan tempat.
contoh :
  • Maju - JALAN
  • Haluan Kanan -JALAN
  3. MULAI
      adalah untuk dipakai pada pelaksanaan perintah yang harus dikerjakan berturut-turut.
contoh :
  • Berhitung -MULAI
Cara memberikan aba-aba diatur dalam Skep Pangab 611/x/1985 pada pasal 5 ayat 4. Di pasal tersebut mengandung makna: apabila aba-aba yang diucapkan komandan hanya berlaku untuk anggota barisan, maka komandan harus menghadap barisan. Akan tetapi, bila aba-aba tersebut juga berlaku untuk komandan, maka komandan dan anggota barisan harus menghadap ke arah yang sama dan dikerjakan bersama.

Aba-aba harus diucapkan dengan suara nyaring, tegas, dan bersemangat. Aba-aba petunjuk yang dirangkai dengan aba-aba peringatan diucapkan tanpa diberi nada/biasa. Sedangkan untuk aba-aba peringatan harus diberi nada di suku kata pertama dan terakhir. Nada pada suku kata terakhir diucapkan lebih panjang sesuai dengan panjang/lebarnya barisan. Dan aba-aba pelaksanaan harus diucapkan dengan tegas dan dihentakkan. Teknik pengambilan nafas dapat membantu dalam memberi aba-aba dengan baik. Sebaiknya aba-aba diucapkan dalam satu hembusan nafas (perhatikan cara penulisan aba-aba) dan antara tiap macam aba-aba diberi waktu jeda.


 CARA MEMBERI ABA-ABA
  1. Saat memberi aba-aba pemimpin pasukan atau pemberi aba-aba harus berada di depan pasukan, kecuali dalam sikond yang tidak memungkinkan .
  2. Aba-aba diucapkan dengan suara nyaring-tegas dan bersemangat
  3. Aba-aba petunjuk dan peringatan pada waktu pengucapan hendaknya diberi antara( jeda )
  4. Aba-aba pelaksanaan pada waktu pengucapan hendaknya dihentakkan.
  5. Antara aba-aba peringatan dan pelaksanaan hendaknya diperpanjang disesuaikan dengan besar kecilnya pasukan.
  6. Bila pada suatu bagian aba-aba diperlukan pembetulan maka dilakukan perintah ULANG !

 Peraturan Baris-Berbaris Bag II

1. GERAKAN DASAR BARIS BERBARIS

a) SIKAP SEMPURNA

Aba-aba yang digunakan adalah "SIAP GERAK". 
Pelaksanaannya adalah :
  1. Posisi badan tegak lurus dengan dada dibusungkan ke depan
  2. Tangan tergantung lepas di kiri kanan jaritan celana / rok
  3. Tangan mengepal seperti memeras santan
  4. Pandangan lurus ke depan
  5. Berat badan bertumpu pada kedua kaki
  6. Kedua ujung tumit dirapatka membentuk sudut kurang lebih 45o
b) ISTIRAHAT
Aba-aba yang digunakan  ialah "ISTIRAHAT DI TENPAT GERAK"
Pelaksanaannya :
  1. Pada saat aba-aba pelaksanaan kaki kiri di geser ke samping kiri sejajar bahu kurang lebih 30cm
  2. Tangan kiri menggenggam pergelangan tangan kanan yang mengepal dan diletakkan di atas ikat pinggang.
  3. Badan tidak bergerak
catatan:
istirahat ada 3 bagian yaitu :
  • Istirahat Biasa, pelaksanaannya sama seperti petunjuk di atas
  • Istirahat Perhatian, pelaksanaannya seperti petunjuk diatas hanya saja pandangan kita harus tertuju kepada yang memberi amanat atau penjelasan.
  • Istirahat Parade, pelaksanaannya seperti contoh di atas hanya saja dalam istirahat parade tidak boleh menoleh kemana pun ,pandangan tetap terkonsentrasi ke depan( TIDAK BOLEH BERGERAK) posisi tangan berada diatas ikat pinggang tepat dilekukan pinggang dengan dada di busungkan ke depan seperti sikap sempurna.
c) LENCANG KANAN/KIRI ( dalam posisi barisan bersaf )
Aba-aba yang digunakan adalah : " LENCANG KANAN/KIRI GERAK"
Pelaksanaannya :
  1. Saat pelaksanaan saf depan mengankat lengan kanan/kiri, tangan digenggam seperti memeras santan dan menempel di bahu rekan sebelahnya.Bersamaan dengan itu pandangan kepala dipalingkan ke kanan/kiri tanpa mengubah posisi barisan.
  2. Untuk saf tengah dan belakang setelah meluruskan kedepan ikut menoleh ke kanan/kiri tanpa ikut mengangkat tangannya.
  3. Untuk saf tengah dan belakang yang berada paling penjuru melakukan LENCANG DEPAN dan setelah lurus tanpa di beri aba-aba segera menurunkannya.
d) SETENGAH LENGAN LENCANG KANAN/KIRI
Aba-aba yang digunakan ialah : "SETENGAH LENGAN LENCANG KANAN/KIRI GERAK"
Pelaksanaanya :
  1. Sikap sama seperti melakukan lencang kanan/kiri, tapi untuk setengah lengan  posisi tangan ,ibu jari memegang pinggang belakang dan empat jari lainnya memegang pinggang depan
  2. Siku menyentuh tangan rekan disebelahnya, serta memalingkan muka ke kanan / kiri.
e) LENCANG DEPAN (dalam posisi barisan berbanjar )
Aba-aba yang digunakan ialah: "LENCANG DEPAN GERAK"
Pelaksanaanya :
  1. Banjar terkanan melakukan lencang depan dengan mengangkat lengan ke depan dan di beri jarak kurang lebih dua kepal( barisan terdepan tetap dalam posisi bersiap)
  2. Banjar tengah dan selanjutnya meluruskan ke samping dan ke depan tanpa ikut mengangkat tangan.
f) CARA BERHITUNG
Aba-aba yang digunakan ialah : "HITUNG MULAI"
Pelaksanaannya :
  1. Untuk barisan bersaf  barisan paling penjuru tetap menoleh ke depan, sedangkan rekan di sebelahnya memalingkan muka ke kanan.
  2. Berturut-turut  menyebutkan nomornya sambil memalingkan muka ke depan.
  3. Pengucapan harus tegas dan jelas.
  4. Untuk barisan berbanjar aba-aba pelaksanaan tetap berada dalam posisi sikap sempurna
  5.  Pada aba-aba pelaksanaan mulai dari penjuru kanan berturut-turut ke belakang menyebutkan nomornya masing-masing.
  6. Jika pasukan berbanjar/bersaf tiga, maka yang berada paling kiri mengucapkan : LENGKAP atau KURANG SATU/KURANG DUA.
2. PERUBAHAN ARAH ( Langkah terbatas )
a) HADAP KIRI/KANAN
Aba-aba yang digunakan : "HADAP KIRI/KANAN GERAK" 
Pelaksanaannya :
  1. Kaki kiri/kanan dimajukan melintang di depan kaki kanan/kiri lekukan kaki kanan/kiri berada di ujung kaki kanan/kiri, berat badan berpindah ke kaki kiri/kanan.
  2. Tumit kaki kanan/kiri dengan badan diputar ke kanan/kiri 90°
  3. Kaki kiri/kanan dirapatkan kembali ke kaki kanan/kiri.  
b) HADAP SERONG KANAN/KIRI
Aba-aba  yang digunakan : "HADAP SERONG KANAN/KIRI GERAK"
Pelaksanaannya :
  1.   Kaki kiri/kanan diajukan ke muka sejajar dengan kaki kanan/kiri
  2. Berputarlah arah 45° ke kanan/kiri
  3. Kaki kiri/kanan dirapatkan kembali ke kaki kanan/kiri 
c) BALIK KANAN
Aba-aba yang digunakan : "BALIK KANAN GERAK "
Pelaksanaanya :
  1. Pada aba-aba pelaksanaan kaki kiri dimajukan melintang (lebih dalam dari hadap kanan) di depan kaki kanan.  
  2. Tumit kaki kanan beserta badan diputar ke kanan 180°
  3. Kaki kanan/kiri dirapatkan kembali ke kaki kanan/kiri. 
d) CARA MEMBERI HORMAT
Aba-aba yang digunakan : "HORMAT GERAK"  
Pelaksanaannya :
  1. (dengan topi) tangan dengan cepat diangkat dan diletakkan di ujung topi yang kita gunakan .Siku tangan kanan diserongkan ke depan kurang lebih 15o , jari-jari dirapatkan dan telapak tangan serong ke bawah.
  2. (tanpa topi) sama seperti nomor 1 hanya saja ujung jari tengah kita berada dipelipis.
  3. Posisi badan sama seperti sikap sempurna.
  Peraturan Baris-Berbaris Bag III

A. BUBAR
Aba-aba yang digunakan adalah "BUBAR JALAN"
Pelaksanaannya: 
Memberi aba-aba dengan posisi sikap sempurna, setelah melakukan penghormatan langsung balik kanan dan bubar.

B. JALAN DI TEMPAT 
Aba-aba yang digunakan adalah "JALAN DITEMPAT GERAK "
Pelaksanaanya :
  1. Gerakan dimulai dengan mengangkat kaki kiri
  2. Lutut diangkat secara bergantian
  3. Paha diangkat rata-rata air
  4. Tempo langkah 102 langkah/menit( seperti langkah biasa )
  5. Ujung kaki menghadap ke bawah
  6. Posisi badan tegap seperti sikap sempurna
  7. Tangan tergantung lemas tidak melenggang( seperti sikap sempurna )
C. MEMBUKA/MENUTUP BARISAN
  1. MEMBUKA BARISAN
Aba-aba yang digunakan ialah " BUKA BARISAN JALAN"
Pelaksanaanya :
Pada aba-aba pelaksanaan regu kanan dan kiri membuka satu langkah ke samping kanan dan kiri, sedang regu tengah tetap di tempat. 

   2. MENUTUP BARISAN
Aba-aba yang digunakan ialah "TUTUP BARISAN JALAN"
Pelaksanaannya : 
Pada pelaksanaan regu kanan dan kiri membuka satu langkah ke samping kiri dan kanan sedang regu tengah tetap ditempat.

D.Gerakan berjalan dengan panjang langkah dan temponya


Macam langkah
Panjangnya
Tempo
1.
Langkah biasa
65cm
120 tiap menit
2.
Langkah tegap
65cm
120 tiap menit
3.
Langkah perlahan
40cm
30 tiap menit
4.
Langkah kesamping
40cm
70 tiap menit
5.
Langkah ke belakang
40cm
70 tiap menit
6.
Langkah ke depan
60cm
70 tiap menit
7.
Langkah di waktu lari
80cm
165 tiap menit

PERUBAHAN ARAH ( LANGKAH TAK TERBATAS )

A. MAJU JALAN

Berawal dari sikap sempurna,aba-aba yang digunakan ialah "MAJU JALAN"
Pelaksanaan :
  1. Posisi tangan kanan diayunkan 90o ke depan dan tangan kiri 45o ke belakang.
  2. Kaki kiri diayunkan kedepan dengan lutut lurus,telapak kaki lurus dan dihentakan saat memulai langkah.
  3. setelah itu berjalan seperti biasa.  
B. LANGKAH BIASA
Aba-aba yang digunakan ialah "LANGKAH BIASA JALAN"
  1. Pada waktu berjalan, kepala dan badan seperti pada waktu sikap sempurna. Waktu mengayunkan kaki ke depan lutut dibengkokkan sedikit (kaki tidak boleh diseret). Kemudian diletakkan ke tanah menurut jarak yang telah ditentukan.
  2. Cara melangkahkan kaki seperti pada waktu berjalan biasa. Pertama tumit diletakkan di tanah selanjutnya lurus ke depan dan ke belakang di samping badan. Ke depan 45°, ke belakang 30°. Jari-jari tangan digenggam, dengan tidak terpaksa, punggung ibu jari menhadap ke atas.
C. LANGKAH TEGAP
Aba-aba yang digunakan ialah " LANGKAH TEGAP MAJU JALAN"
Pelaksanaan :
  1. Tangan kanan diayunkan ke depan 90o dan tangan kiri ke belakang 45o
  2. Kaki kiri diayunkan ke depan tidak telalu tinggi dan dihentakan secara bergantian dan telapak kaki rapat sejajar di atas tanah
  3. Tangan mengepal seperti memeras santan
  4. Tempo langkah 102 langkah/menit
D. LANGKAH DI WAKTU LARI   
Aba-aba : "LARI MAJU JALAN"
Pelaksanaanya : Aba-aba peringatan ke dua tangan dikepalkan dengan lemas dan diletakkan di pinggang sebelah depan dengan punggung tangan menghadap keluar, ke dua siku sedikit ke belakang, badan agak dicondongkan ke depan. Pada aba-aba pelaksanaan, dimulai lari dengan menghentakkan kaki kiri setengah langkah dan selanjutnya menurut panjang langkah dan tempo yang ditentukan dengan kaki diangkat secukupnya. Telapak kaki diletakkan dengan ujung telapak kaki terlebih dahulu, lengan dilenggangkan secara tidak kaku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar